Advertisement
Kunjungan Wisman ke DIY Merangkak Naik, Puncaknya Diprediksi Juli-September

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sudah mulai meningkat, meski puncaknya diperkirakan akan terjadi pada Juli-September.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan saat ini sudah mulai ada yang memesan kamar hotel.
Advertisement
Menurutnya Wisman yang potensial datang ke DIY di antaranya Eropa, Australia, dan Jepang. Akan tetapi masih terkendala akses, sebagian datang dari Jakarta dan Bali.
Penerbangan langsung bisa dari Singapura dan Malaysia bagi Wisman Eropa, namun Wisman dari Jepang dan Australia masih dari Bali.
"Sudah ada [Wisman] nanti di bulan Juli, Agustus, September [puncaknya]," kata Dedy.
BACA JUGA: Pagi Ini Harga Bawang Merah Rata-Rata Nasional Turun Tipis Menjadi Rp37.049 per Kilogram
Ia menjelaskan lama tinggal Wisman rata-rata masih dua hari. Sementara Wisman yang tidak menggunakan travel agent atau backpacker biasanya lebih dari empat hari hingga satu pekan.
Lebih lanjut Deddy menjelaskan mereka biasanya membidik homestay, villa yang tidak berizin namun harganya murah karena tidak kena pajak. Sementara Wisman yang menggunakan travel agent pasti menginap di hotel anggota PHRI DIY.
Selain itu menurutnya kos harian, juga diminati karena lebih murah. Deddy menekankan agar DIY jangan sampai seperti Bali, banyak Wisman yang datang namun hotelnya sepi. Perlu ada regulasi dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Kalau travel agent pasti ke anggota kami karena butuh lisensi untuk keamanan tamu dan lainnya. Tapi backpacker ke villa, homestay yang enggak berizin," jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardianto mengatakan grafik kedatangan Wisman ke DIY mulai naik. Diharapkan puncak kunjungan akan terjadi di Agustus mendatang. Dia menyebut tempat wisata yang banyak diminati adalah situs warisan budaya.
"Sudah mulai terutama dari Eropa, peaknya di Agustus. Akses Wisman dari Bandara Soekarno-Hatta International (CGK), YIA, dan Bandara Ngurah Rai(DPS)," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Lebih dari 1 Juta Rekening Terkait dengan Tindak Pidana, PPATK: 150 Ribu Didapat dari Peretasan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
- Harga Emas di Pegadaian, Senin (28/7/2025) Stabil
Advertisement

Baru 36 Kalurahan di Bantul yang Miliki Relawan Pemadam Kebakaran
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Ini Perbedaan SLIK dan Payment ID Menurut OJK DIY
- Harga Cabai Rawit Merah Rerata Nasional Hari Ini Rp52.206 per Kilogram di Tingkat Konsumen
- Produk Halal Indonesia Populer di Bangkok, Transaksi Mencapai Rp9,19 Miliar dalam Satu Pameran
- Jumlah Pengangguran Versi BPS Turun, Pakar UGM Sebut Tidak Langsung Membuat Pasar Tenaga Kerja Membaik
Advertisement
Advertisement